Postingan

Aku, Lentera, dan Nenek

Aku masih ingat dengan sebuah hari. Tentang Aku, Lentera, dan Nenek. Hampir setiap malam sebelum Aku tidur, Nenek selalu melakukan royong . Ia berbaring menghadapkan tubuhnya keatap rumah, sambil menepuk-nepuk punggung dan bokongku. Hal yang cukup ampuh untuk memudahkanku menuju alam baru, mimpi. Namun malam itu tidak, sepertinya senjata Nenek agak tumpul untuk mengalahkanku, mengalahkan imajinasi seorang gadis kecil berumur tujuh tahun sepertiku. Mungkin hal itulah yang memotivasi Nenek untuk mendongeng. Tapi dongeng yang Nenenk ceritakan malam itu berbeda. Aku pikir itu mengerikan. Bagaimana tidak? gadis polos yang semestinya disuguhi cerita tentang kancil, kisah seekor siput dan kelinci, atau mengenai singa si raja hutan. Justru ia menceritakan tentang perihnya peperangan zaman dahulu. Tentang sebuah kematian. Kejamnya para penjajah yang katanya memiliki kulit yang jauh lebih terang daripadaku. Memenggal kepala, memotong tangan, mengiris-iris wajah dengan silet, lalu dimasu

Tentang Aku

Nama lengkapku Nurul Risqa Istianah, akrabnya dipanggil Ika. Entah kenapa aku sangat menyukai panggilan itu, rasanya sangat menenangkan. Ada banyak hal yang aku suka, termasuk makan alpukat kerok bertabur milo buatan sendiri, belajar berenang, menulis diary, dan membaca novel fiksi. By the way , novel fiksi yang aku kagumi adalah karya Dee. Ia benar-benar serius dalam mendeskipsikan tokoh dalam tulisannya, termasuk Zarah si Partikel. Dee mengutak-atik karakter Zarah, bahkan hingga egonya.   Thats okay  kembali ke laptop. Aku sudah 23 tahun, 2 bulan, 25 hari merasakan betapa hiruk pikuknya kehidupan diatas bumi. Tapi itu bahkan belum  dimulai, loh, togaku saja belum terpasang dikepala. Ada beberapa hal yang masih tinggal dalam memori jangka panjangku. Saat aku masih dibangku SMP, saat-saat dimana ujian terberat dalam hidupku kuhadapi bersama bapak, mama', nenek, kakak, dan adik.  Ah , mengingatnya saja seperti ada yang menjanggal leher dan menusuk dadaku. Pilunya masih terasa, ter